Newest Post
// Posted by :My Blog
// On :Senin, 12 Desember 2016
KONFIGURASI BIOS
· BOOTING KOMPUTER
Proses
booting adalah suatu proses yang terjadi pada saat seseorang menghidupkan
komputer, dimana masuknya arus listrik ke dalam peralatan komputer dan kemudian
sistem memeriksa ada atau tidaknya perangkat keras ( hardware ) yang terhubung
pada komputer, agar komputer dapat berkomunikasi dengan pengguna (user).
JENIS-JENIS
BOOTING
1.COLD
BOOT
Boot
(proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat komputer dalam keadaan
mati.
2.WARM
BOOT
Boot
(proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat komputer dialiri listrik
kembali dan listrik dimatikan hanya sejenak. Dengan tujuan mengulang kembali
proses komputer dari awal.
3.SOFT
BOOT
Boot
(proses menghidupkan komputer) yang dikendalikan melalui sistem.
4.HARD
BOOT
Boot
(proses menghidupkan komputer) yang dilakukan dengan cara dipaksa.
5.RE
BOOT
Peristiwa
mengulang kembali sistem dari awal. reBoot dilakukan oleh beberapa hal, antara
lain seperti sistem tidak bereaksi dalam beberapa lama, atau terjadi perubahan
setting dalam sistem.
Pada
windows, proses start up booting dapat diuraikan sebagai berikut :
1. MBR (Master Boot Record) adalah sebuah program yang sangat kecil yang
terdapat pada sector pertama hardisk, MBR meload suatu program bernama NTLDR ke
dalam memori.
2. NTLDR kemudian memindahkan komputer ke “flat memory
model” (bypassing the 640KB memory restrictions placed on PCs) kemudian membaca
file BOOT.INI.
3. Jika komputer mempunyai beberapa partisi yang
bootable, NTLDR akan menggunakan informasi yang terdapat pada file BOOT.INI
untuk menampilkan pilihan boot, apabila hanya terinstall windows xp saja maka
tampilan menu akan dilewati dan windows akan me-load windows xp.
4. Sebelum meload windows xp, NTLDR membuka program
lain ke dalam memory yang disebut NDETEC.COM. File ini melakukan pengecekan
semua hardware yang terdapat pada komputer. Setelah semua hardware ditemukan,
NDTECT.COM memberikan kembali informasi tersebut ke NTLDR. NTLDR kemudian
berusaha me-load versi Windows XP yang dipilih pada step 3. Hal ini dilakukan
dengan menemukan file NTOSKRNL pada folder System32 yang terdapat pada
directory windows xp . NTOSKRNL adalah program utama pada system operasi
windows yaitu sebuah “kernel”.
5. NTOSKRNL kemudian menangani proses boot selanjutnya.
Langkah pertama adalah meload beberapa “low-level system drivers”. Kemudian
NTOSKRNL me-load semua file yang dibutuhkan untuk membuat “core” sistem operasi
windows xp.
6. Kemudian, Windows akan memverifikasi apakah terdapat
lebih dari satu konfigurasi hardware profile pada komputer, kalau terdapat
lebih dari satu hardware profile windows akan menampilkan menu pilihan, tetapi
apabila hanya terdapat satu profile maka windows akan langsung me-load default
profile.
7. Sesudah windows mengenali hardware profile yang
digunakan, windows kemudian me-load semua device driver untuk semua hardware
yang terdapat pada komputer, Pada saat ini tampilan monitor menampilkan
“Welcome To Windows XP boot screen”.
8. Terakhir windows menjalankan semua service yang
dijadwalkan secara otomatis. Pada saat ini tampilan monitor menampilkan “logon
screen”.
· KONFIGURASI BIOS DAN CMOS
BIOS
BIOS
merupakan singkatan dari Basic Input Output System. BIOS terdiri dari kode
program yang diperlukan untuk mengatur semua komponen operasi dasar pada sistem
komputer. Dengan kata lain, BIOS berisi software yang diperlukan untuk menguji
hardware saat dinyalakan, me-load sistem operasi, dan mendukung transfer data
antara komponen hardware.

Evolusi BIOS
Standar
desain dasar sistem BIOS awalnya dikembangkan oleh IBM Corporation untuk
digunakan pada sistem komputer XT dan AT di awal tahun 1980-an.Sayangnya, BIOS
IBM hanya bekerja untuk hardware IBM. Oleh karena itu, pabrik lainnya yang
membuat “klon” dari sistem tersebut harus mampu menjamin kompatibilitas
komputer dengan standar IBM.
Di
akhir tahun 1980-an, hanya sedikit perusahaan yang berhasil mengembangkan BIOS
yang kompatibel sehingga dapat digunakan oleh perusahaan lainnya. Tiga
perusahaan yang mendominasi pasar BIOS:
1. Phoenix Technologies, Ltd. (Phoenix)
2. American Megatrends, Inc. (AMI)
3.
Award Software,
Inc. (Award)
Fungsi BIOS
Fungsi BIOS sangat sederhana. BIOS pertama-tama
menjalankan program uji peralatan dasar dan kemudian mencari konfigurasi
peralatan tersebut.
Konfigurasi BIOS
Ketika mengeset komputer untuk pertama kali, perlu
memulai fungsi CMOS Configuration Setup.
Tekan tombol yang tepat atau kombinasi tombol dalam
rentang waktu yang telah ditentukan untuk mengakses fungsi setup. Bila tombol
tidak ditekan selama waktu itu, program BIOS akan melanjutkan dengan proses
boot up dengan hasil yang mungkin tidak diinginkan. Tombol tersebut
memerintahkan proses boot up untuk berhenti dan menampilkan layar menu utama
fungsi setup.
Tampilan
Setup CMOS standar
Instruksi setup CMOS dapat diperoleh pada buku
panduan motherboard yang digunakan. Salah satu tampilan setup konfigurasi
tertentu ditunjukkan pada Gambar dibawah ini.
Melalui tampilan ini, nilai konfigurasi yang
diinginkan dapat dimasukkan kedalam registrasi CMOS.
1.
Drive A: dan
Drive B: Dua bagian ini mengidentifikasi
tipe dari floppy disk drive menggunakan pilihan yang ada. Misalnya di sini,
hanya ada satu drive, sebuah floppy drive 3.5 in. High Densitiy 1.44-MB. Kosong
untuk Drive B: karena tidak ada yang terpasang.
2.
Video Bagian ini mengidentifikasi video adapter.
Pilihan yang ada disini sangat terbatas dan pilihan EGA/VGA telah menjadi
standar sejak 1990. Sementara VGA, SVGA, atau lainnya yang lebih canggih, semua
video adapter keluaran setelah 1990 akan mendukung perintah dasar VGA pada BIOS
yang telah dibangun dalam sistem BIOS.
3.
Halt On Ini
adalah bidang yang paling akhir dapat diisi definisinya oleh user dalam layar
standar CMOS. Pilihan di sini menyediakan respon sistem tertentu atas
kesalahan-kesalahan. Dengan begitu permasalahan kesalahan dapat dilaporkan sebelum
data hilang.
Tampilan setup fitur BIOS
dan fitur chipset
Tampilan setup fitur BIOS (BIOS Features Setup),
dapat dilihat pada
Fungsi ini menyediakan fitur lebih canggih
(advanced) untuk mengatur kegiatan sistem.
Chipset Feature Setup
Setiap variasi chipset memiliki desain BIOS
tertentu. Tampilan Chipset Features Setup pada gambar dibawah ini.
Pada materi sebelumnya disebutkan bahwa chipset
mengatur memori, sistem cache, prosesor, dan bus I/O. Karena kecenderungan
untuk men-disable pengaturan ini, maka pilihan pertama fitur ini adalah
Automatic Configuration.
dengan seting default diaktifkan.
Power management
Bagian ini membicarakan mengenai manajemen energi
atau power management. Seperti pada layar setup lainnya, instruksi pada
lingkungan ini dapat ditemukan pada bagian yang berhubungan pada panduan
motherboard.Fitur ini digunakan untuk mengatur pilihan power management untuk
peralatan di dalam komputer.
PnP/PCI Configuration
Setup Tampilan konfigurasi Plug and Play (PnP) dan
Peripheral Component Interconnect (PCI) berisi pengaturan fitur yang berguna
untuk mengatur sistem bus I/O dan alokasi IRQ dan DMA untuk ISA dan peralatan
PCI PnP
Tampilan integrated
peripheral dan fixed disk detection
Bagian ini akan membicarakan mengenai fitur setup
BIOS yang digunakan untuk mengkonfigurasi dukungan integrated peripheral.
Integrated peripheral meliputi peralatan seperti floppy onboard dan control
hard drive, control USB, serial port, paralel port, dan chip sound card.
Password screen dan the
load setup default
screen Password berfungsi untuk menambah keamanan
sistem jaringan. Administrator sistem mengatur password bagi user dan bagi
supervisor untuk memanajemen sistem.
1.User Password
Pilihan ini memungkinkan
penginstalan password yang dapat mencegah sistem melakukan booting kecuali
password yang benar dimasukkan.
2.Supervisor Password
Fitur ini secara normal digunakan
hanya pada institusi besar dimana seting BIOS tetap distandarkan oleh personel
pendukung komputer.
Tampilan Load Setup Defaults
Tampilan
Load Setup Defaults mereset seting BIOS menjadi seting default. Fitur ini tidak
akan mempengaruhi seting pada layar Standar Setup CMOS karena merupakan
persyaratan minimum untuk memfungsikan sistem.
Pilihan
keluar BIOS
Sebagai
tambahan untuk keluar dari BIOS,pilihan yang disediakan untuk menyimpan atau
mengacuhkan perubahan apapun dan melanjutkan bekerja terdapat di dalam utiliti.
Ada
dua pilihan keluar dari BIOS :
1.
exit without saving setup Pilihan
pertama digunakan untuk keluar dari program setup BIOS tanpa menyimpan
perubahan seting apapun yang dilakukan pada sistem.
2.
save and exit setup.Save and exit setup digunakan untuk keluar dari program
setup BIOS dan menyimpan perubahan pada chip CMOS.