Newest Post
// Posted by :My Blog
// On :Rabu, 07 September 2016
MODEL OSI
Pengertian
OSI
I.
OSI (Open
System Interconnection)
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference
Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh
badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun
1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System
Interconnection. Model ini disebut juga dengan model “Model tujuh
lapis OSI” (OSI seven layer model).
Model Open Systems Interconnection (OSI)
menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data
berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri
komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara
efisien.
Sejarah OSI Layer
Dahulu pada era 70-an, banyak perusahaan
software yang membuat System Network Architektur (SNA), yang antara lain IBM,
Digital, Sperry, burough dsb. Masing-masing perusahaan tersebut membuat
aturan-aturan yang antara satu sama lain berbeda, misalkan IBM mengembangkan
SNA yang hanya memenuhi kebutuhan komputer-komputer yang menggunakan SNA produk
IBM. Apabila ingin dihubungkan dengan SNA produk digital tentunya tidak bisa,
hal ini disebabkan protokolnya tidak sama . Analoginya, misalkan anda berbicara
dengan bahasa Jawa, tentunya akan dimengerti pula orang lain yang juga bisa
berbahasa Jawa, misalkan anda berbicara dengan orang sunda, apakah bahasa anda
dapat diterima oleh orang tersebut? tentunya tidak? masalah ini bisa
diselesaikan jika anda berbicara menggunakan bahasa standar yang tentunya bisa
dimengerti lawan bicara anda.
Sebelum munculnya model referensi OSI,
sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI
berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang
interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar
biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu
protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Masalah utama dalam komunikasi antar
komputer dari vendor yang berbeda adalah karena mereka mengunakan protocol dan
format data yang berbeda-beda. Menghadapi kenyataan ini, kemudian The
International Standard Organization (ISO) pada sekitar tahun 1980-an, meluncurkan
sebuah standar model referensi yang berisi cara kerja serangkaian
protokol SNA. Model referensi ini selanjutnya dinamakan Open System
Interconnection (OSI).
Model Referensi OSI terdiri dari 7 buah
bagian / layer yang masing-masing layer mempunyai tugas sendiri-sendiri.
dikarenakan OSI terdiri dari 7 macam layer, maka model referensi OSI seringkali
disebut OSI 7 Layer.
7
lapisan OSI
1.Lapisan Fisik
Berfungsi
untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi
bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi
jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network
Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
2.Lapisan Data Link
Befungsi
untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang
disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi
kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya
Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana
perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater,
dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level
ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan
lapisan Media Access Control (MAC).
3.Lapisan Network
Berfungsi
untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket,
dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan
menggunakan router dan switch layer-3.
4.Lapisan Transport
Berfungsi
untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke
paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah
diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket
diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp
paket-paket yang hilang di tengah jalan.
5.Lapisan Sesi
Berfungsi untuk
mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan.
Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
6.Lapisan Presentasi
Berfungsi
untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam
format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam
level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software),
seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell
(semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol
(RDP)).
7.Lapisan Aplikasi
Berfungsi
sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur
bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan
kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan
NFS.